(Realitinya surat ini tiada penama -- karena itu tidak berbalas. Sampai kiamat, mungkin?)
Nombor anam puluh anam
Jalan Seremban
Tampin
Negri Sembilan
Kekasihku yang jauh di mata
Kasihku sayang mengapa membisu
Berpucuk surat suratku untukmu
Mungkinkah kini rindu padaku
Rindu padaku
Oh oh rindunya ingin kuberikan
Apa khabarnya orang di sana
Mungkinkah kini jemu padaku
Jemu padaku
Kirimkan aku berita
Untuk menghiburkan hati rindu
Rindu
Oh oh rindunya ingin kuberikan
Apa khabarnya orang di sana
Mungkinkah kini jemu padaku
Jemu padaku
Kirimkan aku berita
Untuk menghiburkan hati rindu
Rindu
Kasihku sayang mengapa membisu
Berpucuk surat sudah untukmu
Mungkinkah kini rindu padaku
Rindu padaku
No comments:
Post a Comment